![]() |
Tahapan belajar internet marketing, tahapan belajar jualan online |
TAHAPAN BELAJAR JUALAN ONLINE
Jualan online itu gampang-gampang susah. Gampang jika kita sudah mengerti pola berpikir dan pola bekerjanya. Susah jika kita masih buta dengan pemetaannya. Yang lebih parah, kita memaksakan diri menggunakan metode jualan online yang sama sekali berada di luar kapasitas kemampuan kita.
Pada tulisan kali ini, saya ingin berbagi kepada Anda semua, tahapan-tahapan belajar jualan online mulai dari yang paling mudah, hingga yang paling sulit. Apa yang saya sharingkan di sini, semuanya metode gratisan alias minim biaya (masih ada biaya pulsa data internet). Karena buat pemula, lebih baik belajar yang metode gratisan dulu. Jika sudah mantap dan mampu (secara keuangan), baru lanjut ke metode berbayar (paid advertising / iklan berbayar).
Apa saja kira-kira tahapan belajar jualan online?
#1 Riset Online
Semua diawali dengan melakukan riset online. Bagi pemula sekalipun, riset tetap memiliki porsi yang penting. Karena tanpa diawali pemahaman sekaligus pelaksanaan riset yang benar, segala usaha yang mengikuti di belakangnya boleh jadi memiliki potensi gagal yang lebih besar. Salah satu tujuan riset adalah meminimalisir itu semua. Bahkan, justru karena masih pemula, maka mesti kuat di riset online. Sehingga bisa menemukan produk yang berpotensi cepat menghasilkan, dengan memenuhi 3 syarat banjir order, yaitu:
- Produk unik dan spesifik.
- Ada pasar onlinenya.
- Minim kompetitor yang jualan online.
Jika bisnis konvensional saja harus dimulai dari langkah riset, kenapa bisnis online tidak?
#2 Forum Jual Beli, Iklan Baris, Marketplace
Apa kesamaan Forum Jual Beli, web Iklan Baris, dan Marketplace? Ketiganya sama-sama tinggal posting jualan kita dengan hard selling. Siapkan foto produk, deskripsi atau kalimat penjualannya, kemudian posting. Tidak usah susah payah.
Sebagai contoh, di Facebook ada namanya Grup Bubuhan Samarinda. Membernya hampir 500.000 orang dan itu grup yang cukup aktif. Untuk teman-teman di Samarinda, jualan online ngga perlu ribet. Cukup posting saja dagangannya di Grup Busam, biasanya ada saya yang merespon atau membeli. Ini contoh gampang-gampangannya jualan online.
Agar lebih tersegmen dan tertarget perkuat risetnya. Sehingga kita bisa mendapatkan informasi di kota mana saja produk kita banyak dicari, khususnya jika tipe produk Anda yang bisa dikirimkan ke seluruh Indonesia.
#3 Chat Marketing
Aplikasi yang populer saat ini dan berpotensi untuk mengumpulkan massa calon pembeli ada dua, Whatsapp dan Telegram. Dengan fasilitas grup maupun broadcast yang disediakan, bisa dimaksimalkan untuk jualan online jika tahu bagaimana caranya. Lain waktu akan saya bahas di tulisan yang berbeda, bagaimana pola dan konsepnya. Sangat mirip dengan ketika kita mau bermain email marketing, hanya saja lebih sederhana dan bisa dilakukan oleh yang gaptek sekalipun.
#4 Social Media Marketing
Social media ada banyak, namun tiga populer yang saya ketahui ada Youtube, Facebook, dan Instagram. Tentunya memainkan tiga social media ini tidak asal saja. Seperti Facebook misalnya. Jika digunakan hanya sebatas posting jualan atau memanfaatkan forum jual belinya saja, maka masuknya ada di poin no.2.
Social media marketing yang dimaksud di sini adalah social media yang disetting dan dioptimasi sedemikian rupa, sehingga mudah ditemukan oleh mesin pencari, baik mesin pencari yang umum (Google, Bing, Yahoo Search, dll.) maupun mesin pencari di dalam media itu sendiri.
#5 Blog atau Website
Seharusnya belajar blog atau website adalah urutan kelima, bukan pertama. Saya termasuk generasi internet marketer yang terkena doktrin bahwa jualan mesti pake website. Apa-apa pake website. Itu pun harus yang website berbayar. Akibatnya ya mumet bukan main dulu, ketika pertama kali belajar Wordpress Self Hosting atau pun Blogspot Custom Domain. Mendengar kedua hal ini saja mungkin Anda sudah kebayang peningnya, hahaha...
Saking dulu saya tahunya cuma itu, mau tidak mau dipaksakan belajar membuat blog atau website. Akhirnya memang bisa, tapi butuh waktu yang lama untuk mengerti. Lain halnya dengan teman-teman yang memang latar belakangnya orang IT atau programmer.
Sejak tahun 2015, pemahaman saya berubah. Jualan ngga harus pake website. Apapun medianya, selama itu bisa dimaksimalkan untuk jualan online, maka saya menyebutnya toko online. Apalagi sekarang orang yang belajar jualan online kepengennya cepat menghasilkan. Maka jalur tercepat adalah media sosial, bukan website.
#6 SEO (Search Engine Optimization)
Bahasa gampang-gampangannya, gimana caranya toko online kita mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo Search, atau pun mesin pencari di dalam media sosial itu sendiri.
Sama halnya dengan website, tahun 2008 saat saya pertama kali belajar internet marketing, SEO rasanya merupakan hal yang luar biasa njelimetnya. Sehingga kala itu saya hanya mengandalkan blog / website yang basisnya mengumpulkan massa tidak lewat SEO. Caranya macam-macam, mulai dari blogwalking, tukeran link, atau undang orang ke web kita. Pokoknya non SEO, karena waktu itu SEO itu ribet (buat saya).
Sejak tahun 2015, saat mengenal dan belajar dari Pak Agus Piranhamas, saya mendapati bahwasanya SEO itu ternyata bisa disederhanakan. Bahkan bisa dibagi menjadi 3 level:
- SEO Level Dasar
- SEO Level Tingkat Lanjut
- SEO Level Tingkat Tinggi
Hingga hari ini, saya masih menggunakan SEO Dasar saja, dan itu alhamdulillah sudah cukup powerfull. Tentu saja dengan catatan, kuat di risetnya sehingga bisa menemukan produk yang cepat terjual alias cepat laku.
***
Saya kira itu saja 6 tahapan belajar jualan online. Jika sudah mahir di 6 tahapan ini, tinggal lanjut ke tahapan berikutnya, yakni iklan berbayar. Mau by pass langsung iklan berbayar ngga apa-apa sebenarnya, asal siap boncos alias rugi lantaran keluar duit banyak buat iklan namun hasil belum sepadan.
Biasanya sih, 6 tahapan ini saja kalau dikerjain sudah lumayan menghasilkan. Nah nanti di bagian iklan berbayarnya, tidak perlu dikerjakan sendiri. Cukup mempekerjakan tenaga ahli yang memang expert di bidang iklan berbayar.
Inti dari semua postingan ini adalah selalu ukur 4 hal sebelum kita mempelajari sesuatu, yaitu: otak, tenaga, waktu dan uang. Jangan sampai sudah repot belajar dan meluangkan waktu, hasilnya tidak maksimal.
Jika memang bukan elang, tidak perlu memaksakan diri untuk terbang tinggi. Jika kita bebek, jadilah bebek bertelur emas. Dan jika kita ikan, maka jadilah ikan yang gesit berenang mengalahkan ikan lainnya. Fokus pada kekuatan.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Arief Maulana
Rektor Riset - Universitas Riset Online
EmoticonEmoticon