PELATIHAN JUALAN ONLINE, INTERNET MARKETING - HP-WA-TELEGRAM : 0823-8803-1113 (T'Sel)

KENAPA HARUS JUALAN ONLINE ?

Kenapa Harus Berbisnis Online, Kenapa Harus Berbisnis, Alasan Kenapa Harus Berbisnis, Kenapa Orang Harus Berbisnis, Kenapa PNS Justru Harus Berbisnis, Alasn Kenapa Kita Harus Berbisnis
---

Jika ada yang mengira bahwasanya saya saat ini sudah full time online marketing akan saya jawab belum sepenuhnya. Saat ini saya masih bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan BUMN. Namun kenapa saya memutuskan harus berbisnis sejak sekarang?


1. Mungkin Sudah Terlambat, Jika Memulainya Saat Pensiun

Jika saja saya terus bekerja sebagai karyawan, maka saya akan pensiun di usia 50 atau 55 tahun. Di usia itu, boleh jadi saya memiliki modal untuk berbisnis. Namun, resiko yang saya hadapi antara lain :

  • Kondisi fisik sudah melemah. Maka otomatis tidak akan maksimal jika harus berpikir keras bagaimana membesarkan bisnis. Belum lagi stresnya jika menghadapi masalah. Bisnis belum berkembang, sudah jatuh sakit karena stres.
  • Tidak punya pengalaman yang cukup. Tidak ada bisnis yang langsung besar dan sukses ketika dibuka. Ada proses di sana dan itu membutuhkan waktu. Maka berapa banyak waktu yang saya miliki hingga akhirnya bisa memiliki bisnis yang besar? Jangan-jangan saya sudah meninggal duluan, bahkan sebelum bisnis tersebut berkembang.
  • Kalah dengan kompetitor yang sudah lebih dulu memulainya. Saya baru mulai, kompetitor sudah menjalankan bisnisnya beberapa tahun lebih dahulu. Tentu saja akan butuh kerja yang lebih keras, lebih cerdas, pokoknya ekstra. Pernah membayangkan itu?

2. Tidak Tahu Apa Yang Akan Terjadi Di Masa Mendatang

Tanpa mengharapkan terjadi sesuatu yang tidak-tidak, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Bisa saja hal-hal ini terjadi :

  • Perusahaan tempat saya bekerja terguncang. Penyebabnya pun bisa macam-macam. Entah karena perusahaan tidak mampu bersaing, merger beberapa perusahaan BUMN sejenis, atau bidang yang memang dijalani sedang mengalami guncangan hebat.
  • Kebutuhan mengalahkan pendapatan. Pernah menghitung berapa inflasi ekonomi saat ini? Apakah kenaikan gaji Anda beberapa tahun mendatang akan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga? Belum lagi persiapan di masa pensiun.

Masa depan adalah misteri. Oleh karena itu, mari mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.

3. Saat Terbaik Memulainya Adalah Sekarang !

Kebetulan saya masih muda. Usia masih 30 tahun. Perjalanan masih panjang. Maka inilah kesempatan saya untuk memulainya. Saat fisik masih dalam performa terbaiknya. Saat waktu masih panjang, sehingga andai bisnis tidak berjalan dengan baik, masih ada cukup waktu untuk memperbaikinya dan menjadikannya besar lagi kuat.

Itu kalau masih muda. Bagaimana jika sudah paruh baya atau agak tua? Tidak ada kata terlambat menurut saya. Selama Anda masih gigih mau belajar dan berusaha, masih bisa diperjuangkan. Namun ya seperti yang saya sebutkan di atas, bisa jadi akan membutuhkan effort atau usaha yang sedikit ekstra.

Dari Mana Saya Harus Memulainya ?


Sebaik-baiknya bisnis adalah yang penjualannya lancar. Karena penjualan di dalam sebuah bisnis bagaikan darah segar. Maka yang harus Anda lakukan pertama kali adalah belajar jualan! 

Jualan di masa sekarang tidaklah sesulit dulu. Anda tidak perlu lagi merasakan sakitnya penolakan. Apalagi jika Anda pada posisi masih bekerja sebagai karyawan, maka Anda tidak perlu merasakan tekanan "jualan atau mati". Jika memang belum laku, masih ada kesempatan berikutnya. Toh nanti masih bisa hidup karena masih ada gaji dari pekerjaan utama.

Nah, cara paling sederhana untuk mulai belajar jualan adalah dengan ONLINE MARKETING atau INTERNET MARKETING atau JUALAN ONLINE, beda bahasa saja. Karena metode ini lah yang bisa dikerjakan di waktu luang. Bahkan Anda bisa memulainya dengan cara GRATISAN, tanpa modal. Jangan belum apa-apa sudah berbayar. Keluar modal ini itu, padahal hasilnya belum pasti.

Filosofinya sederhana saja. Jualan itu sebaiknya step by step :

  1. Buka lapak dulu. Gelar tiker, gelar barang dagangan, dan mulai lah jualan seperti pedagang-pedagang di pasar malam atau di masjid besar ketika dekat dengan waktu shalat jum'at.
  2. Beli gerobak. Dari keuntungan jualan modal buka lapak, belilah gerobak. Konsisten sampai nanti mampu beli beberapa gerobak dan Anda sudah bisa lepas dari sistem.
  3. Buka warung. Sambil gerobak-gerobak Anda jalan, keuntungannya bisa dipakai buka warung. 
  4. Buka toko. Keuntungan buka warung dan gerobak, bisa Anda tabung dan sewa / beli gedung untuk buka toko.
  5. Buka minimarket.
  6. Buka supermarket.
  7. Buka mall.
  8. Buka supermall. dst.
Jualan online juga sama. Jangan belum-belum sudah keluar uang untuk buka toko online berbayar (domain, hosting, website, sistem, dll.). Mulailah dari yang gratisan dulu. Nanti kalau sudah profit banyak, silahkan besarkan bisnis Anda. Toh, Anda sudah mampu membayar orang atau jasa profesional lainnya.

Agar tidak habis banyak waktu untuk mencoba jualan online, bagaikan membabat alas di hutan, lebih baik Anda belajar bagaimana ilmunya sebagai bentuk jalan pintas (jalan setapak) untuk mempercepat tujuan Anda.

Saya kebetulan sudah pernah merasakan saat harus mencoba sendiri caranya jualan online di sosial media tanpa ilmu, dan dengan ilmu. Tanpa ilmu, bisa sih terjual, namun hasilnya tidak seberapa. Dengan ilmu, saya bisa menggenjot omset penjualan. Bahkan yang tadinya hanya jualan buku marketing, bisa jualan sistem e-commerce, bisa pula jualan kontainer modifikasi.

Jadi silahkan cari guru / mentor yang cocok untuk Anda dan segeralah belajar bagaimana jualan online yang tertarget agar omset bisa jetset.

Semoga bermanfaat. 

Salam,
Arief Maulana Rektor Riset
0823-8803-1113 (Tsel)

NB : Bagi Anda yang kebetulan berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, kebetulan saya duet bersama Abdurahman Profesor Linkedin akan membawakan Pelatihan Riset Online & Linkedin Marketing. Silahkan jika ingin belajar bagaimana jualan online, baik itu memasarkan ke perorangan atau pun ke pabrik / perusahaan. Sampai jumpa di Jakarta.



EmoticonEmoticon